Wartanusa.id – Langsa | Setelah alot di mediasi pada audiensi antara Direksi Utama (Dirut) PTPN I kontra pensiunannya yang menuntut dibayar lunas Santunan Hari Tua (SHT) akhirnya telah mencapai kesepakatan dan Anggota DPR Aceh Fraksi Gerindra, H. Jauhari Amin, MH yang berada di tengah aksi akan kawal komitmen tersebut dan memperjuangkan di tingkat Provinsi sesuai dengan kedudukannya sekarang.
Diketahui buah komitmen hasil dari kesepakatan aksi damai kemarin, Rabu (11/03/2020) diantaranya, 1. Direksi tetap berkomitmen terus melakukan pembayaran SHT dengan cara dicicil disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Di samping itu, 2. Direksi memproses usulan yang diajukan dari perwakilan pensiunan/pendemo, melalui pinjaman via Perbankan dengan membentuk tim yang terdiri dari unsur Direksi dan perwakilan pensiunan untuk memproses hal dimaksud.
Ke 3. PTPN 1 juga akan mengupayakan dengan melakukan restrak atau perpanjang masa pinjaman kepada pihak bank.
“Atas kesepakatan itu, saya akan mengawal dan melanjutkan, seperti yang sudah saya katakan berulang-ulang saat demo kemarin,” ucap Anggota DPRA, H. Jauhari Amin, MH kepada wartanusa.id. Kamis (12/03/2020).

Dijelaskannya, dirinya telah berjanji akan mengawal dan melanjutkan hasil kesepakatan aksi tersebut untuk dibawanya ke Provinsi agar di bahas bersama anggota DPRA lainnya.
“Saya akan teruskan ke kawan-kawan DPRA dan meminta pimpinan DPRA untuk di bahas bersama, terutama upaya menindaklanjuti dan langkah apa yang akan ditempuh, sementara menunggu realisasi dari kinerja tim bersama yang akan dibentuk,” ujarnya.

Saat ini Jauhari mengaku dirinya sudah mengetahui tuntutan utamanya, tinggal lagi mencari solusi jalan keluarnya.
Jauhari juga menjelaskan alasannya berada di tengah aksi kemarin, tidak lain karena keprihatinannya untuk membantu menyelesaikan di samping memang tugasnya.
“Ini memang sudah menjadi tugas saya sebagai wakil rakyat, apalagi PTPN I terutama wilayah Kantor Direksi itu tempat main saya waktu masih kecil dulu,” tukas Jauhari serius.
Terlebih PTPN I ini harus diperhatikan bersama karena direbut oleh perjuangan dan darah para suhada Aceh dari tangan penjajah,” ungkap mantan anak Dandim 0104 Aceh Timur ini yang juga pernah menjadi Ketua Pertama DPD II KNPI Kota Langsa.
Di samping itu, lanjut Jauhari, kita harus sangat berhati-hati menyikapi ini, karena apabila salah langkah tidak tertutup kemungkinan PTPN I akan dilebur, “karena alasan pailit mungkin,”
“Kita memang harus sama-sama menjaga PTPN I, karena sedikit banyaknya sudah sangat banyak orang-orang tua kita yang bekerja dan menggantungkan hidup di PTPN I, inilah yang menjadi dasar kita bersama untuk mencari solusinya,” pungkas Jauhari mengakhiri.

Sementara, Pensiunan PTPN I yang merupakan peserta aksi kemarin, Yunizam mengaku ricuh dan penuh ketegangan saat aksi kemarin.
“Besar peran Pak Jauhari, kehadirannya di tengah-tengah aksi salah satunya untuk membantu memfasilitasi sebagai DPRA,” tutur Yunizam.(Ryan)
Discussion about this post