Aceh Timur | Terkait pemberitaan beberapa media online yang sempat viral mengenai Oknum anggota DPRK Aceh timur yang berinisial IH yang diduga menjual menjual rumah bantuan duafa.
Terkait dengan perihal tersebut beberapa awak media langsung menuju kelokasi tempat yang diduga oknum anggota DPRK Aceh timur yang menjual rumah bantuan duafa.Minggu (1/3/2020).
Rumah yang pertama dituju yaitu Tgk Bahrum Walidin, warga Labuhan Keude, yang mana dalam berita online Mengatakan bahwa telah membayar Rp13.000.000 kepada IH.
Tgk Bahrom Walidin,saat di wawancarai oleh awai media Mengatakan bahwa semua itu tidak benar,saya sama sekali tidak pernah memberikan uang tersebut ke pada IH, malah saya malu kepada tim IH saat pembuat proposal malah saya di beri uang dan rumah tersebut saya terima pada tahun 2016 dan ini pun ada surat pernyataan bahwasanya pihak penerima tidak pernah memberikan uang kepada pemberi rumah duafa dari IH ujar Tgk Bahrom Walidin.
Selanjutnya,awak media menuju Kerumah Maimuddin yang merupakan mantan Kombatan GAM yang juga di kabarkan membayar Rp15.000.000 untuk rumah duafa dan yang mengambil uang Nurdin sebagai tuha peut Labuhan Keude, Sungai Raya untuk diserahkan kepada IH.
Saya sama sekali tidak pernah memberikan uang tersebut ke pada anggota DPRK IH,apa lagi melalui tuha peut nurdin,malah saya bangga ke pada IH yang mau peduli kepada masyarakat sungai raya.ujar Mudin.
Sementara itu M Ali, saat berada di rumah Mudin yang dijanjikan belum juga terealisasi. Bahkan, uang Rp10.000.000 juga sudah diberikan kepada IH.
M.Ali kepad awak media juga mengatakan saya sama sekali tidak pernah memberikan uang kepada IH dan saya pun tidak tau kenapa ada pemberitaan seperti ini.
Lanjutnya saya pernah mengusulkan kepada IH mengenai rumah bantuan dhuafa, namun IH menggatakan untuk bersabar sementara waktu, karena untuk saat ini kita bantu dulu tiga rumah yaitu rumah tgk Bahrum Walidin,Maimuddin dan Nurjanah.
Sementara itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Timur berinisial IH,yang dikonfirmasi wartawan, membantah tudingan tersebut.malah saya memperjuangkan hak rakyat,apa lagi ini dapil saya dan saya sama sekali tidak pernah mengambil atau meminta uang kepada si penerima bantuan rumah dhuafa.ini hanya miskomunikasi saja serta kesalahpahaman.pungkas IH. (Hasan Basri Maken)
Discussion about this post