Wartanusa.id – Langsa | Setelah berorasi akhirnya pihak Pengunjuk rasa terima tawaran mediasi dari PTPN I Langsa dan baru diawali sudah memanas sehingga menimbulkan perseteruan. Rabu (11/03/2020).
Baru memulai pembicaraan sekira Pukul 13.16 WIB bakda Zuhur terkait sejarah kerugian dan perjalanan PTPN I oleh Direktur Utama (Dirut), Ury Mulyari, didampingi para direksi, perwakilan pengunjuk rasa langsung interupsi untuk “to the point” menyampaikan komitmen dari tuntutannya.
Akibat interupsi tersebut kondisi rapat menjadi ricuh, masing-masing pihak mulai memanas sehingga berseteru dan terjadi sedikit kericuhan.
“Kami, tidak mau mendengar dan ditampilkan sejarah ini, yang kami butuhkan komitmen pembayaran SHT kami, dengan jangka waktu yang ditetapkan,” ujar salah seorang pendemo.
Dengan segera, dari salah satu peserta audiensi H. Jauhari Amin yang juga Anggota DPR Aceh menengahi perseteruan.
Jauhari menyebutkan, bahwa PTPN I ini direbut oleh darah dan pengorbanan para suhada dari penjajah.
Kita berharap ini bisa dituntaskan dengan segera, sama-sama kita dewasa menyikapinya,” terangnya sembari menenangkan masing-masing pihak.
Yang saya simpulkan para pengunjuk rasa hanya meminta komitmen dari PTPN I untuk membayar SHT nya dengan tenggang waktu, itu pun diminta karena Bapak disini adalah pemimpinnya,” sambung Jauhari.
Selain itu, ia meminta kepada para pengunjuk rasa agar lebih sabar menyikapi, begitu pula kepada pihak direksi untuk dewasa menyikapinya.
Setelah diberikan sedikit arahan dan masukkan, audiensi dilanjutkan kembali.
Hadir dalam rapat, Dirut dan para direksi PTPN I beserta jajaran, Anggota DPRA Fraksi Gerindra, Jauhari Amin, Wakapolres Langsa beserta kasat intel dan jajaran serta 12 orang perwakilan dari peserta aksi.
Sementara di luar para pengunjuk rasa masih antusias menunggu hasil dari audiensi.(Ryan)
Discussion about this post