Aceh Timur | Transportasi dan jalan penghubung di pedalaman Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang rusak parah serta jauh dari perhatian Pemerintah sehingga masih terisolir dan kondisi sarana dan prasarananya sangat memprihatinkan.
“Kecamatan di dua Kabupaten masih sangat butuh perhatian, Kec Bandar pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kec Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur, kehidupan mereka saling membutuhkan,” ungkap Anggota DPD RI, Fadhil Rahmi kepada wartanusa.id, Senin (16/12) melalui rilisnya saat melakukan silaturahminya dengan masyarakat di sana.
Adapun, Fadhil menyebutkan tempat yang dimaksudnya yaitu, Desa Tampor Paloh yang berada di Kec Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur.
Untuk mencapai lokasi tersebut, mereka menempuh perjalanan dari Kuala Simpang ke Desa Babo, Kec Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang sekitar 1,5 jam perjalanan.
Kemudian, kata Fadhil bersama rombongan, ia harus naik boat dari Desa Babo ke Desa Tampor Paloh sekitar 3 jam lagi perjalanan.
“Masih pakai boat, antar desa juga masih sulit transportasi. Jalan penghubung antar desa hancur-hancuran,” kata Fadhil yang juga ketua IKAT Aceh.
Kehadiran Fadhil ke daerah tersebut merupakan silaturahminya kepada, “masyarakat dan juga para siswa SMP dan MAS sekolah merdeka yang dibina oleh Yayasan Anak Merdeka (YAMA) pimpinan Pak Ali Muda yg sudah berkiprah memajukan pendidikan disana dari 2007,”
Selain silaturahmi, Fadhil juga membawa Dokter untuk melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat. “Kita hadirkan 2 dokter, dr. Syamsuddin dan dr. Denny,” imbuhnya.
Dengan kondisi jalan dan transportasi yang sangat memprihatinkan ini, ia berharap adanya upaya dari Pemerintah daerah baik eksekutif dan legislatif turun dan memantau langsung keadaannya guna mencari solusi untuk pembangunannya.
Menurutnya, kata Fadhil sebenarnya jalan yang menghubungkan antara Kab Aceh Tamiang dan Aceh Timur terhubung satu sama lain, namun “setelah 74 Indonesia merdeka belum ada perbaikan bahkan hancur-hancuran,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada kanda-kanda kami di Pemerintahan (legislatif dan eksekutif) serius dan fokus untuk pembangunannya. “Insyaallah dengan keseriusan terisoliran Simpang Jernih bisa teratasi,”
Dengan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang trilyunan tolong dibantu karena pembangunannya tidak membutuhkan dana yang besar, “maka jangan gunakan kontraktor abal-abal, yang hanya mencari keuntungan materi belaka,” pungkas Fadhil. (Ryan Mufty)
Berita ini sudah tayang di Wartanusa.id
Discussion about this post